TRADISI
NGENYIT LINTING DI MALAM GALUNGAN
![]() |
Linting yang ditempatkan di sanggah tiing depan rumah |
Tradisi
merupakan hal yang sering dilakukan oleh masyarakat pada waktu tertentu. Di
Bali khususnya banyak terdapat tradisi-tradisi yang ada, salah satunya di desa
saya yaitu Desa Tunjuk, Tabanan, Bali terdapat tradisi ngenyit linting pada
malam galungan. Atau jika di bahasa Indonesia nya yaitu menghidupkan api.
Ngenyit linting ini biasanya dilakukan pada saat sandikala tiba atau pada saat
sore menjelang malam hari. Linting ini dibuat dengan menggunakan kapas yang
dililitkan di semat (bambu yang diris tipis yang biasanya digunakan untuk
menjarit) dan setelah itu direndam di minyak kelapa sebelum menghidupkannya
kira-kira setengah jam sebelum dihidupkan agar minyak yang digunakan merendam
tersebut dapat meresap di kapas. Pada sandikala tiba maka linting itu
dihidupkan di masing-masing sanggah tiing (sanggah yang terbuat dari bambu)
yang berada di depan rumah, bale, dan merajan. Hal ini dilakukan oleh
masyarakat Tunjuk karena diyakini pada saat galungan para leluhur yang telah
meninggal dunia pulang kerumahnya dan ngenyit linting itu diibaratkan sebagai
lampu yang memberikan cahaya bagi leluhur yang telah pulang kerumah, agar para
leluhur yang pulang tersebut tidak kegelapan.
![]() |
Linting yang berada di depan bale |
interesting....
BalasHapusThank you mr..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKeep writing, Nanik. This is very unique and might not exist at other place.
BalasHapus