Keadaan
Pengungsi di Posko Candi Kuning, Tabanan
![]() |
Pengungsi Gunung Agung yang berada di posko Candi Kuning |
Status
Gunung Agung saat ini sangat meresahkan masyarakat Bali khususnya daerah
Karangasem. Pada saat ini masyarakat yang berada di daerah Karangasem,
mengungsi ke tempat yang lebih Aman salah satunya yaitu daerah Candi Kuning, Tabanan.
Pengungsi yang ada di posko dihuni oleh 69 orang diantaranya anak-anak sampai
orang tua. Kecemasan mereka tentang keadaan awas Gunung Agung saat ini sangat
terlihat dari raut wajah pengungsi tersebut sehingga untuk menghilangkan
sedikit kecemasan tersebut pengungsi melakukan kegiatan yang bermanfaat
khususnya bagi para pria bekerja di proyek agar ketika kelak ia kembali
ketempat asalnya mereka masih mempunyai bekal untuk mencukupi kehidupannya.
Sedangkan untuk para ibu ada juga yang bekerja di laundry dan membantu di
puskesmas Pancasari, dan sebagian ada juga yang tinggal di posko untuk memasak
dan menjaga anak serta mertua mereka yang sudah renta. Anak-anak yang sudah
bersekolah mereka tetap bersekolah di tempat yang terdekat dari posko
pengungsian agar pendidikan mereka tetap berjalan dengan lancar. Dan bagi
anak-anak yang belum bersekolah mereka bermain-main di posko.
![]() |
Kegembiraan anak-anak yang tinggal di pengungsian |
Ngurah
Sudi seorang relawan asal Candi Kuning menuturkan adanya posko di Candi Kuning
awalnya karena rasa kekeluargaan yang dimiliki oleh warganya karena kebanyakan
orang yang tinggal di Candi Kuning berasal dari Karangasem. Sehingga masyarakat
Pancasari berinisiatif untuk mendirikan posko agar tidak ada warganya yang
terbebani dengan tinggalnya pengungsi dirumah warga. Rasa kekeluargaan yang begitu hangat sangat
dirasakan oleh pengungsi salah satunya bernama Wayan Muspa (66) asal Selat Duda,
ia menuturkan tidak adanya status sosial yang dirasakan oleh Wayan Muspa karena
mereka sama-sama menempati posko dan sama saling membutuhkan satu sama lain
sehingga rasa kekeluargaan sangat dirasakan. Kegiatan yang ada di posko mereka
lakukan dengan gotong royong agar cepat terselesaikan. Dibalik semua kecemasan
yang dirasakan pengungsi ada juga sisi baiknya yaitu mereka dapat bercengkrama
dengan yang lain sehingga pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui mereka
ketahui dengan cara bercengkrama tersebut. Tak luput dari perhatian, pengungsi
yang ada juga selalu berdoa setiap harinya agar selalu diberikan keselamatan
dan ketabahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar