Minggu, 22 Oktober 2017

TUGAS JURNALISTIK



Keadaan Pengungsi di Posko Candi Kuning, Tabanan

  
Pengungsi Gunung Agung yang berada di posko Candi Kuning
 
Status Gunung Agung saat ini sangat meresahkan masyarakat Bali khususnya daerah Karangasem. Pada saat ini masyarakat yang berada di daerah Karangasem, mengungsi ke tempat yang lebih Aman salah satunya yaitu daerah Candi Kuning, Tabanan. Pengungsi yang ada di posko dihuni oleh 69 orang diantaranya anak-anak sampai orang tua. Kecemasan mereka tentang keadaan awas Gunung Agung saat ini sangat terlihat dari raut wajah pengungsi tersebut sehingga untuk menghilangkan sedikit kecemasan tersebut pengungsi melakukan kegiatan yang bermanfaat khususnya bagi para pria bekerja di proyek agar ketika kelak ia kembali ketempat asalnya mereka masih mempunyai bekal untuk mencukupi kehidupannya. Sedangkan untuk para ibu ada juga yang bekerja di laundry dan membantu di puskesmas Pancasari, dan sebagian ada juga yang tinggal di posko untuk memasak dan menjaga anak serta mertua mereka yang sudah renta. Anak-anak yang sudah bersekolah mereka tetap bersekolah di tempat yang terdekat dari posko pengungsian agar pendidikan mereka tetap berjalan dengan lancar. Dan bagi anak-anak yang belum bersekolah mereka bermain-main di posko. 

Kegembiraan anak-anak yang tinggal di pengungsian
Ngurah Sudi seorang relawan asal Candi Kuning menuturkan adanya posko di Candi Kuning awalnya karena rasa kekeluargaan yang dimiliki oleh warganya karena kebanyakan orang yang tinggal di Candi Kuning berasal dari Karangasem. Sehingga masyarakat Pancasari berinisiatif untuk mendirikan posko agar tidak ada warganya yang terbebani dengan tinggalnya pengungsi dirumah warga.  Rasa kekeluargaan yang begitu hangat sangat dirasakan oleh pengungsi salah satunya bernama Wayan Muspa (66) asal Selat Duda, ia menuturkan tidak adanya status sosial yang dirasakan oleh Wayan Muspa karena mereka sama-sama menempati posko dan sama saling membutuhkan satu sama lain sehingga rasa kekeluargaan sangat dirasakan. Kegiatan yang ada di posko mereka lakukan dengan gotong royong agar cepat terselesaikan. Dibalik semua kecemasan yang dirasakan pengungsi ada juga sisi baiknya yaitu mereka dapat bercengkrama dengan yang lain sehingga pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui mereka ketahui dengan cara bercengkrama tersebut. Tak luput dari perhatian, pengungsi yang ada juga selalu berdoa setiap harinya agar selalu diberikan keselamatan dan ketabahan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerajinan Dari Batok Kelapa

Kerajinan Dari Batok Kelapa          Pemanfaat batok kelapa sebagai wadah sebenarnya bukan hal yang baru bagi masyarakat . Pengguna...